Sinopsis Novel MARSHMALLOW SKYE the chocolate box girls

MARSHMALLOW SKYE the chocolate box girls


          Skye dan Summer Tanberry adalah kembar identik, Skye mencintai saudaranya, Summer, lebih dari siapapun didunia. Mereka melakukan semuanya bersama. Tapi, akhir – akhir ini, Skye merasa menjadi yang terbaik kedua. Skye ingin menjadi dirinya sendiri, tapi dengan saudara kembar yang sangat keren mana bisa?. Sampai ketika dia diberi peti berisi gaun – gaun tahun 1920-an yang dulunya milik kerabat ynag telah lama hilang, pada Hallowen. Dia akhirnya memiliki sesuatu yang menjadi miliknya sendiri.
            Hari ini Hallowen, aku, Summer, Coco, Cherry, dan Shay bersiap untuk merayakan Hallowen. Millie dan Tia sedang menunggu kami diluar aula. Kami bersahabat sejak masih kecil. Mungkin aku sudah terlalu tua untuk merayakan Hallowen, karena aku muak pada lelucon seram yang garing dan aku sudah makan begitu banyak permen sampai kupikir gigiku akan lumer. “Ini tidak asyik,” summer mengumumkan, membaca pikiranku. “Ayo kita pulang.”
            “Baru setengah sembilan !” tukas Coco. “ Dan ini Hallowen !”
            “ Jangan pulang kerumah dulu, “ erang Millie.
            “ Bagaimana kalau kita semua pulang ke karavanku? “ usul Cherry. “ Paddy bilang dia akan menyalakan kompor, jadi pasti hangat, dan aku punya Irn – Bru….. kita bisa bertukar cerita hantu ! “
            Mata Coco bersinar. “ Oh ya ! Pasti mengasyikkan ! “
            “ Kedengarannya rencana hebat, “ ucapku
            Kami menyerbu masuk kekaravan, berdesak – desakan didalam, tungku pembakaran kayu menggemuruh. Cherry menuangkan Irn-Bru kedalam mok – mok kaleng dan kami mengedarkan permen hasil trick-or-treat, siapa tahu ada bahaya kadar gula darah kami terjun ke normal.
            Cerita hantu pun dimulai. Alfie menyampaikan kisah yang sangat seram tentang penunggang kuda tanpa kepala, Shay bercerita pada kami tentang penyelundupan-penyelundupan korban kapal karam yang konon menghantui pesisir, dan Cherry mengisahkan dongeng jepang yang mungkin indah, atau mungkin tidak, didasarkan pada ibunya yang meninggal saat dia masih balita.
            “ Apakah ada kisah tentang Tanglewood ?” Shay ingin tau. “ Tentu. “ sahut Summer. Lalu aku dan Summer menceritakan cerita tentang Clara Travers yang patah hati dan bunuh diri yang konon hantunya berkeliaran dihutan mencari cintanya yang hilang.
            “ Seram ” ucap Milie tiba-tiba. “ Kisahnya sedih “ kataku sambil mengangkat bahu. “ Tapi, jelas tidak ada hantu… kami sudah mencari bertahun – tahundan tidak menemukannya”.
            “ Tapi itu bukan berarti apa – apa, mungkindia sekarang ada disini dan mendengarkan kita….”  ucap Coco.
            Suasana hening, dan kedalam keheningan datanglah gemerisik dedaunan diatas kepala dan teriakan lembut burung hantu lumbung.
            “ Huu ! “ terian Alfie, dan momen itu lenyap. Setiap orang berbicara lagi, terlalu cepat, terlalu keras. Tia mengirimi ibunya pesan untuk mengatur tumpangan pulang unuk dia dan Millie, dan saat ibunya tiba, Shay dan Alfie juga ikut menumpang. Kami yang tersisa bergerak untuk pulang, dan menyerbu masuk dapur yang hangat dan terang.
            Paddy dan Mum mendongak memandang kami, terkejut, wajah mereka tercoreng debu. Setumpuk kardus menggeletak di sudut dapur, yang ditimbuni sampah dan barang – barang yang tidak pernah kulihat sebelumnya. Dan, diatas meja dapur ada sebuah peti kayu pinus tua, tutupnya yang melengkung ditarik ke belakang sehinnga menampakkan lapisan kertas tisu, kain, dan benda yang mungkin adalah kotak biola dari kulit using.
            Daapur itu tiba – tiba hening sementara dua gadis hantu, seorang penyihir, dan sesosok monster berwajah hijau berkerumun untuk melihat.
            “ Peti ini kelihatan sudah tua sekali ! “ bisikku. Mum mengambil sebundel tipis surat, semua diikat jadi satu dengan pita, dari bagian atas peti.
            “ Memang sudah tua, “ katanya. “ Anak – anak kurasa kalian tidak ingat kisah kuno yang biasa nenek kalian sampaikan tentang Clara Travers. Berdasarkan yang bisa kami lihat dari surat – surat, ini barang Clara…”
            Bulu romaku berdiri.
            Sepuluh menit yang lalu kami berdesak – desakan dalam caravan menceritakan kisah hantu masa lalu tentang seorang cewek bernama Clara. Sekarang, semua barang-barangnya tergelar didepan kami dalam cahaya hangat dapur. Surat, biola, beledu – ini adalah gema tentang masa lalu yang hanya bisa kami tebak – tebak, tentang masa depan yang berakhir tiba – tiba dalam laut gelap dan dingin.

            “ Skye apakah kau ingin mengambil suatu barang dipeti ini? “ tanya mum. “ Tentu, apakah boleh?” jawabku, akhirnya aku mengambil barang – barang dipeti itu kecuali biola.

Komentar

Postingan Populer