Teori Antrian
Antrian timbul disebabkan oleh kebutuhan akan
layanan melebihi kemampuan (kapasitas) pelayanan atau fasilitas layanan,
sehingga pengguna fasilitas yang tiba tidak bisa segera mendapat layanan
disebabkan kesibukan layanan. Teori tentang antrian dikemukakan dan
dikembangkan oleh A. K. Erlang, seorang insinyur dari Denmark yang bekerja pada
perusahaan telepon di Kopenhagen pada tahun 1910. Erlang melakukan eksperimen
tentang fluktuasi permintaan fasilitas telepon yang berhubungan dengan
automatic dialing equipment, yaitu peralatan penyambung telepon secara secara
otomatis.
Menurut Siagian (1987), antrian ialah suatu garis
tunggu dari nasabah (satuan) yang memerlukan layanan dari satu atau lebih
pelayan (fasilitas layanan). Pada umumnya, sistem antrian dapat diklasifikasikan
menjadi sistem yang berbeda – beda dimana teori antrian dan simulasi sering
diterapkan secara luas. Klasifikasi menurut Hillier dan Lieberman adalah
sebagai berikut:
1.
Sistem pelayanan
komersial
Sitem pelayan komersial
merupakan aplikasi yang sangat luas dari model – model antrian, seperti
restoran, kafetaria, toko, salon, butik, supermarket, dan sebagainya.
2.
Sistem pelayanan
bisnis – industri
Sistem pelayanan bisnis
– industri meliputi lini produksi, sistem material – handling, sistem
pergudangan, dan sistem – sistem informasi komputer.
3.
Sistem pelayanan
transportasi
4.
Sistem pelayanan
sosial
Sistem pelayanan sosial
merupakan sistem – sistem pelayanan yang dikelola oleh kantor – kantor dan
jawatan – jawatan lokal maupun nasional, seperti kartu registrasi SIM dan STNK,
kantor pos, rumah sakit, dan lain – lain.
Komponen Dasar Antrian
Komponen dasar proses
antrian adalah:
1. Kedatangan
Setiap masalah antrian melibatkan kedatangan,
misalnya orang, mobil, panggilan telepon untuk dilayani dan lain – lain. Unsur
ini sering dinamakan proses input. Proses input meliputi sumber kedatangan atau
biasa dinamakan calling population, dan cara terjadinya kedatangan yang umumnya
merupakan variabel acak.
2. Pelayanan
Pelayanan atau mekanisme pelayanan dapat terdiri
dari satu atau lebih fasilitas pelayanan. Tiap – tiap fasilitas pelayanan
kadang – kadang sering disebut sebagai saluran (channel) (Schroeder, 1997).
Contohnya, jalan tol dapat memiliki beberapa pintu tol. Mekanisme pelayanan
dapat hanya terdiri dari satu pelayan dalam satu fasilitas pelayanan yang
ditemui pada loket seperti pada penjual tiket di gedung bioskop.
3. Antri
Inti dari analisis antrian adalah antri itu sendiri.
Timbulnya antrian terutama tergantung dari sifat kedatangan dan proses
pelayanan. Jika tidak ada antrian berarti terdapat pelayan yang menganggur atau
kelebihan fasilitas pelayanan (Mulyono, 1991).
Struktur Antrian
Ada 4 model struktur
antrian dasar yang umum terjadi dalam seluruh sistem antrian:
1.
Single Channel –
Single Phase
Single
chanel berarti hanya ada satu jalur (satu antrian) yang memasuki sistem
pelayanan atau ada satu fasilitas pelayanan.
Fun City Giant Cimanggis
(sumber: dokumen pribadi)
Sebagai
contoh dalam gambar diatas hanya terdapat satu sistem pelayanan dalam membeli
koin pada arena bermain, dan juga hanya terdapat antrian tunggal dalam
pembelian.
2.
Single Channel –
Multi Phase
Istilah
multi phase menunjukan ada dua atau lebih pelayanan yang dilaksanakan secara
berurutan (dalam phasephase) proses ini dapat dilaksanakan antrian tunggal.
KFC Giant Cimanggis
(sumber: dokumen pribadi)
Sebagai
contoh dalam gambar terdapat sebuah antrian tunggal (single channel) pada
sebuah toko makanan, tetapi terdapat dua pelayanan yang terdapat disana.
Pertama adalah pemesanan makanan dan minuman, yang kedua yaitu pengambilan
makanan dan minuman yang dilakukan bertahap secara berturut – turut.
3.
Multi Channel –
Single Phase
Sistem
multi chanel - single phase terjadi kapan saja dimana ada dua atau lebih
fasilitas pelayanan dialiri oleh antrian tunggal.
Kasir Giant Cimanggis
(sumber: dokumen pribadi)
Sebagai
contoh dalam gambar terdapat dua atau lebih kasir untuk pembayaran (multi
channel) yang dialiri oleh antrian tunggal yang hanya memasuki 1 tahapan
pelayanan (single phase).
4.
Multi Channel –
Multi Phase
Sistem
multi chanel – multi phase sebagai contoh, pelayanan kepada pasien dirumah
sakit mulai dari pendaftaran, diagnosa, penyembuhan sampai pembayaran. Setiap
sistem ini mempunyai beberapa fasilitas pelayanan pada setiap tahapnya
(Subagyo, 2000).
RS Pondok Indah
(sumber: dokumen pribadi)
Sebagai contoh
dalam gambar tedapat beberapa sistem pelayanan pada tiap loket yang melayani
kebutuhan pasien, meliputi pendaftaran rawat inap, kasir rawat inap, instalasi
farmasi, dan lain – lainnya. Hal tersebut harus melewati beberapa tahapan untuk
mencapai tujuannya.
Manfaat Antrian
Secara umum, antri memiliki manfaat bagi konsumen maupun bagi pemberi layanan. Manfaat tersebut antaranya:
- Antrian membuat konsumen tidak perlu berbaris menunggu untuk dilayani, dan memberikan kepuasan serta kenyamanan pada konsumen.
- Antri secara langsung bermanfaat untuk meningkatkan bonafilitas perusahaan sekaligus menunjukan keseriusan juga profesionalitas dalam menangani konsumen.
- Antri dapat menjadikan kinerja karyawan lebih efisien di bidangnya masing - masing.
Komentar
Posting Komentar